Rapor Pebalap di Paruh Musim MotoGP 2019

JAKARTA - Paruh pertama MotoGP 2019 telah selesai. Marc Marquez jadi pebalap dengan penampilan paling cemerlang, sedangkan Valentino Rossi terpuruk. Berikut rapor pebalap 10 besar di MotoGP 2019.
MotoGP 2019 telah menyelesaikan sembilan seri. Marquez jadi pebalap teratas dengan nilai 185 poin, unggul 58 angka dari Andrea Dovizioso yang ada di posisi kedua.
Berikut rapor lengkap pebalap 10 besar di MotoGP 2019 :
10. Pol Espargaro (7)
Pol Espargaro berhasil menjalani paruh pertama MotoGP 2019 dengan selalu meraih poin. Hal ini merupakan kali pertama ia berhasil melakukannya sejak gabung ke KTM pada 2017. Catatan terbaik Espargaro adalah finis keenam di MotoGP Prancis
Cal Crutchlow dua kali naik podium dalam sembilan seri awal. Meski tidak bisa mengulangi kejutan seperti tahun sebelumnya saat memenangi MotoGP Argentina, penampilan Crutchlow terbilang cukup apik. Dua kali gagal finis jadi nilai minus Crutchlow di paruh awal musim ini.
Fabio Quartararo adalah rookie terhebat sejauh ini. Quartararo mampu tiga kali merebut pole position, hanya kalah dari Marc Marquez (5). Quartararo juga dua kali naik podium di Catalunya dan Belanda, namun gagal melanjutkan torehan itu di Jerman karena kecelakaan di awal balapan.
Jack Miller layak dianggap sebagai salah satu pebalap satelit paling berbahaya musim ini. Miller empat kali finis di posisi lima besar dan satu kali naik podium. Miller juga tidak pernah finis di luar 10 besar. Sayangnya, tiga kali gagal finis menahan laju poin Miller.
Valentino Rossi menjalani start terburuk dalam kariernya sejauh ini bila menghitung dari jumlah poin yang didapat. Torehan 80 poin dari sembilan seri merupakan catatan poin paling minim dalam sejarah balapan The Doctor.
5. Maverick Vinales (6,5)
Setelah tampil buruk dan kerap gagal finis, Maverick Vinales mulai menemukan ritme terbaik dari motor Yamaha YZR-M1 miliknya. Di dua seri terakhir, Vinales mampu merebut gelar juara dan runner up.
Paruh kedua jadi tantangan bagi Vinales untuk tampil bagus dan mempertahankan konsistensi miliknya. Meski sudah sulit jadi juara dunia, Vinales setidaknya bisa mengancam Marc Marquez dalam perburuan gelar juara tiap seri.
Alex Rins memulai empat seri awal dengan sangat impresif lewat satu kemenangan di Amerika Serikat. Rins membuktikan bahwa Suzuki sudah bisa memiliki pebalap yang kompetitif. Sayangnya, di saat Marc Marquez konsisten finis di dua besar, Rins malah gagal finis di dua seri terakhir.
Padahal Rins sedang berada di rombongan depan ketika mengalami kecelakaan di Belanda dan Jerman. Rins mengalami kerugian besar karena seharusnya ia punya peluang untuk menjaga jarak dengan Andrea Dovizioso yang ada di posisi kedua.
Danilo Petrucci membuktikan bahwa ia layak diberi kesempatan untuk menunggani motor pabrikan. Bersama Ducati, Petrucci selalu berhasil mengakhiri lomba dengan posisi enam besar.
Petrucci tiga kali naik podium dan sekali meraih kemenangan. Untuk ukuran pebalap dengan tim baru, Petrucci tampil gemilang di paruh awal MotoGP 2019. Perpanjangan kontrak dari Ducati jadi bukti sahih bahwa performa Petrucci terbilang memuaskan.
Harapan melihat Andrea Dovizioso bisa jadi rival sebanding Marc Marquez malah sudah buyar di pengujung paruh pertama MotoGP 2019. Jarak Dovizioso dengan Marquez mulai melebar di MotoGP Catalunya saat Dovizioso terlibat kecelakaan massal.
Dovizioso kurang kompetitif di dua seri terakhir sehingga kini ia berjarak 58 poin dari Marquez. Tanpa ada kesalahan dari Marquez di sisa seri, hampir mustahil Dovizioso bisa jadi juara dunia MotoGP musim ini.
Marc Marquez menjalani musim terbaik sejak MotoGP 2014 saat ia memenangkan 10 seri beruntun. Di MotoGP 2019, Marquez selalu finis di posisi dua besar jika mampu menyelesaikan balapan.
Kesalahan terbesar Marquez adalah saat ia mengalami kecelakaan di MotoGP Amerika Serikat. Padahal saat itu Marquez tengah memimpin lomba.
Dengan mengesampingkan kecelakaan itu, Marquez menunjukkan bahwa ia mampu tampil kompetitif di setiap kondisi yang ada pada sebuah seri.
Komentar